Ketiga Pelaku Pembunuhan di Jombang - Jember Diancam Hukuman Mati
Jember, suararakyat.co - Tim Reserse Kriminal Polres Jember melakukan rekontruksi untuk melengkapi berkas perkara kasus pembunuhan keji yang dilakukan oleh calon menantu dan anak kandung korban di area persawahan desa Keting Kecamatan Jombang Kabupaten Jember, pada Desember 2023 lalu.
Dalam rekonstruksi terhadap kasus tersebut, ketiga pelaku yakni Sadi (calon menantu), Nur hasanah (anak korban) dan Agus (teman pelaku) dihadirkan dalam kegiatan yang berjalan di dua titik yakni di Polsek Jombang dan TKP Pembunuhan tersebut.
Kanit Pidum (Pidana Umum) Ipda Bagus Dwi Setiawan mengatakan bahwa semua adegan yang sudah tertuang di BAP ( Berita Acara Pemeriksaan) perlu dibuktikan agar lebih jelas.
"Ada dua puluh empat adegan yang dilakukan ketiga tersangka. Kesemuanya sudah lengkap sesuai BAP. Meski ada salah satu adegan yang sempat diingkari oleh pelaku Sadi, namun semua tertuang dalam BAP. Nanti bisa dibuktikan di persidangan," kata Ipda Bagus Dwi Setiawan di Tkp pembunuhan, Rabu (24/01/2024).
Polisi juga melakukan adegan dimana mulai dari perencanaan hingga eksekusi korban atas nama Hasiya ini dilakukan oleh ketiga pelaku di wilayah Lumajang.
"Semuanya direncanakan di rumah tersangka Sadi. Ketiga tersangka Sadi, Nur dan Agus mulai merencanakan untuk melakukan aksi tersebut," lanjutnya.
Setelah dilakukan eksekusi oleh ketiga pelaku. Kemudian mereka membuat skenario seolah olah korban menjadi korban perampokan atau begal. Ketiga pelaku yang masing masing memiliki peran akan dijerat dengan pasal berlapis tentang pembunuhan berencana.
"Ketiganya akan diancam dengan pasal 338 junto 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup. Karena terbukti melakukan aksi pembunuhan secara berencana," ungkap Ipda Bagus Dwi Setiawan.
Sementara itu, salah satu pelaku yang juga anak korban Nur mengatakan bahwa juga jadi korban penipuan pelaku utama atau aktor utama sadi. Dirinya diberitahu bahwa korban tidak akan dibunuh hanya dipukul saja.
"Saya ndak tahu mas jika ibu saya hendak dibunuh, katanya cuman beri pelajaran saja. Ternyata dipukul terus tiba tiba digorok didepan saya. Saya merasa ditipu mas, saya sakit hati. Saya pasrah sudah mas, memang ini takdir saya," kata Nur pelaku pembunuhan ibu kandungnya. (dop)
Posting Komentar